Lingkungan
Pramono Membahas Pengendalian Banjir di Jakarta: Normalisasi Ciliwung-Selokan dan pengerukan
Di tengah krisis banjir yang terus berlangsung di Jakarta, Gubernur Pramono Anung mengungkapkan rencana berani untuk normalisasi Ciliwung-Selokan—apakah ini benar-benar akan mengubah masa depan kota?

Pengendalian banjir di Jakarta adalah isu mendesak yang mempengaruhi jutaan penduduk, dan kita menyaksikan langkah-langkah signifikan menuju perbaikan. Baru-baru ini, Gubernur Pramono Anung mengumumkan normalisasi Sungai Ciliwung sebagai langkah utama untuk mengatasi tantangan banjir yang terus-menerus di kota ini. Proyek ini, yang dijadwalkan dimulai bulan depan, bertujuan untuk menutup total 33,69 kilometer sungai, menangani aspek penting pengelolaan sungai yang selama ini telah diabaikan.
Saat kita menyelami lebih dalam inisiatif ini, jelas bahwa pengelolaan sungai yang efektif berjalan seiring dengan keterlibatan masyarakat. Pemerintah Jakarta telah mengakui pentingnya melibatkan warga dalam proses pengambilan keputusan. Pengerukan rutin saluran drainase, yang dikenal sebagai selokan, sudah dimulai. Upaya ini akan meningkatkan aliran air, sehingga mencegah banjir dan memperbaiki drainase secara keseluruhan di kota ini.
Namun, ini bukan hanya tentang tindakan sepihak dari pemerintah; ini tentang kita, komunitas, bersatu dan berperan aktif dalam inisiatif ini.
Konsultasi publik akan diadakan, memungkinkan warga yang tinggal di sepanjang tepi sungai menyuarakan kekhawatiran dan keberatan mereka. Dialog ini sangat penting untuk menumbuhkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab di antara anggota masyarakat. Ketika kita terlibat dalam percakapan tentang proyek-proyek ini, kita tidak hanya memastikan bahwa suara kita didengar tetapi juga berkontribusi pada keberhasilan upaya normalisasi sungai.
Kita memahami bahwa kolaborasi adalah kunci, dan sangat menggembirakan melihat pemerintah mengakui masukan kita dalam diskusi penting ini.
Selain itu, proyek normalisasi ini terkait erat dengan peningkatan infrastruktur yang lebih luas, termasuk target ambisius mencapai 100% akses air bersih bagi semua penduduk pada tahun 2029. Tujuan ini mencerminkan komitmen untuk tidak hanya mengatasi banjir tetapi juga meningkatkan kualitas hidup kita.
Saat kita terlibat dalam inisiatif-inisiatif ini bersama-sama, kita dapat membayangkan Jakarta yang tidak hanya lebih aman dari banjir tetapi juga lebih berkelanjutan dalam jangka panjang.
-
Kriminalitas1 minggu ago
Kronologi Tragedi Air India yang Menewaskan 269 Orang, dari Lepasan Landasan hingga Ledakan
-
Kriminalitas1 minggu ago
Selamat dari Kecelakaan Air India, Pria Mengaku Melompat dari Pesawat
-
Politik7 hari ago
Potret Langit di atas Israel Penuh dengan Kilatan, Iron Dome Ditembus Iran
-
Ekonomi1 minggu ago
Rosan Mengungkapkan Distribusi Dividen Rp 150 Triliun Tahun Ini
-
Lingkungan7 hari ago
Jembatan Gantung Citarum, Ikon Baru Ekowisata di Bandung Barat
-
Kesehatan1 minggu ago
Vidi Aldiano Mengungkapkan Kanker yang Dideritanya Semakin Cepat Menyebar dan Dia Harus Bepergian Bolak-Balik untuk Pengobatan di Penang
-
Politik6 hari ago
Iran: Hanya Satu Panggilan Telepon dari AS untuk Menghentikan Serangan Israel
-
Nasional6 hari ago
ITB Expert: Mengaktifkan Kembali Bandara Husein Sastranegara Tidak Akan Efektif