Hiburan Masyarakat
Penjual Gorengan di Landak Tetap Berjualan Meski Banjir, Netizen: Sangat Kuat
Meskipun banjir melanda Landak, seorang penjual makanan goreng tetap beroperasi, menunjukkan semangat luar biasa yang membuat kita bertanya-tanya apa yang terjadi selanjutnya.

Meskipun terjadi banjir besar di Landak, kita melihat seorang penjual makanan gorengan berani melanjutkan operasinya. Dengan ketinggian air banjir mencapai dada, penjual ini menawarkan camilan yang menghibur seperti pisang goreng dan tempe, menjadi lambang ketahanan. Media sosial telah mengakui usahanya, menunjukkan antrean panjang pelanggan yang tidak terhalang oleh cuaca. Saat kita mendukung usaha lokal, kita tidak hanya mendapatkan nutrisi tetapi juga sebuah rasa komunitas. Temukan lebih banyak tentang semangat luar biasa yang mendorong situasi ini.
Di jantung Kabupaten Landak, seorang penjual makanan goreng tetap bertahan menghadapi banjir yang terus meningkat, yang telah mencapai tinggi dada orang dewasa. Meskipun kondisi yang menantang, penjual ini terus menyajikan camilan populer seperti pisang goreng, tempe, dan sempol. Keteguhan hati ini tidak hanya menyediakan makanan tetapi juga telah menjadi simbol harapan dan ketahanan di komunitas kami.
Ketekunan penjual ini telah mendapatkan perhatian yang signifikan di media sosial, terutama melalui video TikTok yang viral yang menampilkan pelanggan yang antre untuk makanan hangat selama cuaca dingin dan lembab yang disebabkan oleh banjir.
Banjir di Kabupaten Landak mulai pada 21 Januari 2025, mempengaruhi sekitar 36,030 penduduk di sembilan distrik akibat hujan deras yang tak henti-hentinya dan tanah longsor. Selama krisis seperti ini, mudah untuk merasa kewalahan dan terisolasi, tetapi pelayanan terus-menerus dari penjual ini mengingatkan kita pada semangat ketahanan yang tumbuh di komunitas kita.
Sementara beberapa orang mungkin bercanda bahwa mereka hanya akan tutup saat kiamat, kami melihat ini sebagai bukti dedikasi mereka. Cerita-cerita ketahanan seperti ini menginspirasi kita semua, menunjukkan kekuatan usaha kecil untuk memberikan kenyamanan dan normalitas di tengah waktu yang turbulen.
Saat kita mengarungi banjir ini, sungguh menggembirakan melihat dukungan komunitas yang muncul. Keluarga, teman, dan tetangga berkumpul di sekitar penjual, tidak hanya berbagi makanan tetapi juga kebersamaan.
Tindakan sederhana membeli camilan goreng berubah menjadi kumpulan pengalaman bersama, tawa, dan dorongan bersama. Kita menemukan kekuatan dalam jumlah, dan kios penjual ini telah menjadi titik kumpul bagi komunitas kita, mengingatkan kita bahwa kita semua dalam ini bersama.
Pentingnya usaha kecil tidak bisa dilebih-lebihkan, terutama selama krisis seperti ini. Mereka menyediakan layanan penting, menciptakan pekerjaan, dan menumbuhkan rasa memiliki.
Setiap pesanan yang ditempatkan di stan penjual ini membantu memastikan bahwa mereka dapat terus beroperasi, dan dengan melakukan itu, kita secara kolektif mendukung urat nadi komunitas kita.