Lingkungan
Restorasi Ekosistem Mangrove di Aceh – Manfaat bagi Lingkungan dan Masyarakat
Hubungan restorasi ekosistem mangrove di Aceh dengan manfaat lingkungan dan masyarakat sangat erat. Apa tantangan yang mungkin menghambat proses ini?

Anda mungkin pernah mendengar tentang peran penting ekosistem mangrove dalam perlindungan pesisir dan keanekaragaman hayati. Di Aceh, pemulihan mereka bukan hanya tentang pelestarian lingkungan—tetapi juga tentang pemberdayaan masyarakat. Dengan bertindak sebagai penghalang alami, mangrove mengurangi erosi dan dampak badai, sambil juga meningkatkan perikanan lokal dan meningkatkan pendapatan keluarga. Tetapi bagaimana para pelindung hijau ini mengubah peluang ekonomi melalui akuakultur dan ekowisata? Dan tantangan apa yang dapat menghambat pemulihan mereka? Memahami dinamika ini menawarkan wawasan tentang menciptakan masa depan yang berkelanjutan untuk lingkungan dan masyarakat. Penasaran tentang implikasi yang lebih luas dan kendala potensial?
Signifikansi Ekosistem Mangrove

Ekosistem mangrove memiliki signifikansi yang besar karena kontribusinya yang beragam terhadap lingkungan dan masyarakat lokal. Di Seruway, ekosistem mangrove ini tersebar di atas area seluas 12.338 hektar, memberikan perlindungan pesisir yang penting. Mereka bertindak sebagai penghalang alami, melindungi garis pantai dari gelombang badai dan meminimalkan risiko erosi, yang penting untuk menjaga integritas daerah pesisir.
Dengan mendukung keanekaragaman hayati, mangrove menjadi habitat bagi 23 spesies mangrove, 8 spesies mamalia, 16 spesies reptil/amfibi, dan 73 spesies burung. Keanekaragaman hayati yang kaya ini memastikan keseimbangan ekologi dan kelangsungan hidup berbagai spesies.
Selain keanekaragaman hayati, mangrove memainkan peran penting dalam penyerapan karbon, menyerap sekitar 2,5 juta ton CO2 dalam 20 tahun pertama upaya restorasi. Kemampuan ini berkontribusi secara signifikan terhadap kesehatan lingkungan global dengan mengurangi tingkat karbon di atmosfer.
Lebih jauh lagi, ekosistem ini meningkatkan kesejahteraan lokal dengan meningkatkan perikanan. Mereka menciptakan tempat pemijahan penting bagi kepiting dan udang, mendukung panen berkelanjutan yang menguntungkan masyarakat secara ekonomi.
Selain itu, konservasi mangrove memperbaiki kualitas air, menyaring polutan dan menjaga kesehatan lingkungan laut. Fungsi ini mendukung ekonomi lokal yang bergantung pada air bersih untuk perikanan dan kegiatan lainnya.
Pada akhirnya, mangrove berkontribusi secara signifikan terhadap perlindungan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Upaya Rehabilitasi di Aceh
Mengakui peran penting yang dimainkan oleh ekosistem ini, upaya untuk merehabilitasi mangrove di Aceh telah mendapatkan momentum. PT Astra Agro Lestari telah menunjukkan komitmen yang kuat terhadap program rehabilitasi ini, yang telah aktif terlibat sejak 2018.
Mereka bertekad untuk melanjutkan inisiatif konservasi mereka hingga 2025 di Aceh Singkil, Aceh Barat, dan Aceh Jaya. Hingga tahun 2023, lebih dari 40.900 tanaman mangrove telah ditanam oleh PT PLB, yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan lingkungan dan memberikan manfaat sosial-ekonomi bagi masyarakat.
Pemerintah lokal juga memainkan peran penting dalam upaya ini. Misalnya, di Sungai Meureubo, inisiatif kolaboratif dengan PT Karya Tanah Subur menghasilkan penanaman 5.000 mangrove. Upaya bersama ini menegaskan komitmen bersama untuk meningkatkan ketahanan lingkungan.
Selain itu, program rehabilitasi menekankan pendidikan untuk mengatasi kesenjangan pengetahuan di dalam masyarakat. Dengan mengembangkan program pendidikan, para pemangku kepentingan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang manfaat ekologi dari mangrove.
Pendekatan ini memastikan bahwa masyarakat memahami pentingnya partisipasi mereka dan keberhasilan jangka panjang dari upaya konservasi tersebut. Dengan inisiatif gabungan ini, Aceh berada di jalur yang menjanjikan menuju revitalisasi ekologi dan sosial.
Strategi Keterlibatan Komunitas

Keterlibatan komunitas terletak di jantung keberhasilan restorasi mangrove di Aceh. Anda dapat melihat ini dalam partisipasi aktif komunitas lokal, seperti penanaman 5.000 mangrove di muara Sungai Meureubo. Upaya akar rumput ini menyoroti pentingnya kegiatan yang digerakkan oleh komunitas. Meningkatkan kesadaran tentang ekosistem mangrove sangat penting, dan pelatihan edukatif merupakan cara yang efektif untuk memastikan semua orang memahami peran mereka dalam melindungi lingkungan.
Kolaborasi dengan pemerintah setempat dan organisasi seperti PT Karya Tanah Subur membantu memobilisasi sumber daya dan dukungan. Dengan bekerja sama, Anda dapat membina rasa kolaborasi dan komitmen terhadap inisiatif-inisiatif ini. Pemimpin komunitas memainkan peran penting dengan mendorong pemantauan dan perawatan bibit mangrove yang baru ditanam, memastikan keberlanjutan dari upaya restorasi.
Program pelatihan untuk petani lokal tidak hanya meningkatkan praktik pengelolaan berkelanjutan tetapi juga mengintegrasikan manfaat ekonomi dari ekosistem mangrove yang sehat. Pendekatan komprehensif ini memastikan bahwa tujuan lingkungan dan komunitas terpenuhi.
Strategi | Deskripsi |
---|---|
Komunitas | Partisipasi aktif dalam inisiatif penanaman |
Kesadaran | Lokakarya edukatif untuk kesadaran perlindungan pantai |
Kolaborasi | Bermitra dengan pemerintah dan organisasi |
Pemantauan | Pemantauan dan perawatan berkelanjutan untuk mangrove |
Strategi-strategi ini menekankan pendekatan holistik terhadap restorasi mangrove.
Manfaat Lingkungan dan Ekonomi
Saat memulihkan ekosistem mangrove di Aceh, Anda akan menemukan manfaat lingkungan dan ekonomi yang mendalam. Restorasi telah secara signifikan meningkatkan ekonomi lokal, meningkatkan pendapatan rata-rata keluarga sebesar 57%.
Masyarakat sekarang memperoleh sekitar Rp3,07 juta, berkat perikanan yang lebih baik dan praktik berkelanjutan. Upaya ini menghasilkan 7-12 ton kepiting dan 50,000 ton ikan setiap minggu, memberikan manfaat substansial bagi ekonomi lokal.
Di sisi lingkungan, mangrove berperan penting dalam sekuestrasi karbon, menyerap sekitar 144,128 ton CO2, yang membantu mitigasi perubahan iklim.
Ekosistem yang dipulihkan membentang sepanjang 1,107 km, mencakup lahan seluas 456,896 hektar, lebih lanjut mendukung keberlanjutan lingkungan.
Produk mangrove juga memperkaya komunitas lokal. Ini termasuk sumber daya organik seperti makanan, minuman, dan pewarna alami, mendorong diversifikasi ekonomi.
Produk-produk semacam itu tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada masyarakat tetapi juga membuka peluang pasar baru.
Selain itu, program Koridor Karbon Pesisir telah memungkinkan peluang keuangan melalui perdagangan karbon, yang bernilai 90,99 juta ton CO2 setara.
Inisiatif ini meningkatkan hasil ekonomi dan lingkungan, menggambarkan manfaat multifaset dari restorasi mangrove di Aceh, mulai dari meningkatkan ekonomi lokal hingga berkontribusi secara signifikan terhadap upaya sekuestrasi karbon global.
Tantangan dalam Restorasi

Meskipun terdapat manfaat luar biasa dari restorasi mangrove di Aceh, beberapa tantangan menghambat kemajuan. Salah satu hambatan utama adalah kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mangrove. Kesenjangan pengetahuan ini membuat sulit untuk melibatkan komunitas lokal, yang sangat penting untuk keberlanjutan proyek restorasi. Tanpa keterlibatan aktif mereka, upaya untuk memulihkan habitat-habitat penting ini menghadapi batasan yang signifikan.
Kompleksitas hukum juga merupakan tantangan signifikan. Masalah yang terkait dengan penggunaan lahan dan kepemilikan dapat menunda atau bahkan menghentikan inisiatif restorasi. Kompleksitas ini membuatnya sulit untuk mendapatkan lahan yang diperlukan untuk memperluas habitat mangrove dan melindunginya dari degradasi lebih lanjut. Selain itu, persaingan penggunaan lahan dari pertanian dan urbanisasi memberikan tekanan tambahan pada ekosistem vital ini.
Faktor lingkungan semakin memperumit situasi. Polusi dan degradasi habitat akibat aktivitas pembangunan yang sedang berlangsung mengancam keberhasilan upaya restorasi. Sangat penting untuk mengatasi risiko lingkungan ini guna memastikan keberlanjutan jangka panjang dari proyek mangrove di Aceh.
Untuk mengatasi hambatan-hambatan ini, penting untuk meningkatkan keterlibatan dan kesadaran masyarakat, menyederhanakan proses hukum, dan mengurangi risiko lingkungan. Tanpa menghadapi tantangan-tantangan ini secara langsung, potensi penuh dari restorasi mangrove di Aceh tetap tidak terpenuhi.
Prospek dan Peluang Masa Depan
Mengatasi tantangan dalam restorasi mangrove membuka peluang dan prospek menarik untuk masa depan. Program Coastal Carbon Corridor menetapkan langkah awal yang signifikan untuk restorasi ekosistem mangrove, dengan tujuan memvalidasi 5,000 hektar untuk menyerap 144,128 ton CO2. Pencapaian ini tidak hanya menyoroti keberlanjutan program, tetapi juga membuka peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi dalam perdagangan karbon, dengan 90,99 juta ton setara CO2 yang tersedia.
Investasi dalam ekowisata dan akuakultur terintegrasi dapat membawa manfaat ekonomi yang substansial. Usaha ini bisa berkembang menjadi agro-industri bernilai miliaran rupiah, meningkatkan mata pencaharian masyarakat sambil mempromosikan konservasi mangrove.
Inisiatif pemberdayaan masyarakat memainkan peran penting, meningkatkan partisipasi dalam praktik akuakultur berkelanjutan, yang memperkuat baik ekonomi lokal maupun kesehatan ekosistem.
Selain itu, program pendidikan yang sedang berlangsung bertujuan untuk menjembatani kesenjangan pengetahuan publik, mendorong pengelolaan masyarakat, dan meningkatkan kesadaran tentang manfaat mangrove.
Upaya restorasi di masa depan akan berfokus pada perluasan cakupan mangrove, meningkatkan keanekaragaman hayati, dan meningkatkan mata pencaharian lokal. Dengan membentuk kemitraan strategis, program restorasi akan memastikan bahwa baik manusia maupun alam berkembang, menciptakan masa depan yang berkelanjutan untuk ekosistem mangrove di Aceh.
Kesimpulan
Di Aceh, pemulihan ekosistem mangrove meningkatkan baik lingkungan maupun masyarakat lokal, seperti air pasang yang mengangkat semua perahu. Dengan mendukung upaya ini, Anda membantu memperkuat garis pantai, meningkatkan keanekaragaman hayati, dan meningkatkan pendapatan keluarga hingga 57%. Keterlibatan Anda dalam praktik berkelanjutan memperkaya komunitas Anda dengan peluang akuakultur dan ekowisata. Meskipun tantangan tetap ada, masa depan memegang prospek yang menjanjikan untuk kesehatan ekologis dan ketahanan. Rangkul upaya ini, dan Anda akan memelihara lingkungan yang berkembang dan berkelanjutan untuk generasi mendatang.
Lingkungan
Langkah Selanjutnya: Eiger Adventure Land Mematuhi Peraturan Lingkungan yang Berlaku
Anda tidak akan percaya bagaimana Eiger Adventure Land berencana untuk mengubah masa depannya sambil mengatasi masalah lingkungan yang mendesak.

Kita harus mengakui bahwa kepatuhan Eiger Adventure Land terhadap regulasi lingkungan bukan hanya masalah legalitas; ini adalah tanggung jawab kita terhadap komunitas dan lingkungan. Dengan adanya keluhan banjir yang terkait dengan ekspansi mereka, jelas bahwa kebutuhan akan praktik berkelanjutan sangat mendesak. Dengan memprioritaskan desain ramah lingkungan dan berinteraksi dengan penduduk lokal, EAL dapat beralih dari pelanggaran masa lalu menjadi pemimpin dalam pariwisata berkelanjutan. Langkah selanjutnya yang mereka ambil akan sangat mempengaruhi masa depan mereka dan kesejahteraan ekosistem kita.
Saat kita menyelami kasus Eiger Adventure Land (EAL), penting untuk mengenali bahwa regulasi lingkungan bukan hanya hambatan birokrasi tetapi juga pelindung vital bagi ekosistem kita. Penyegelan EAL pada tanggal 6 Maret 2025, karena tuduhan pelanggaran lingkungan, menekankan pentingnya kepatuhan terhadap regulasi. Ekspansi dari area yang diizinkan sebesar 4.800 meter persegi menjadi mencengangkan 15.000 meter persegi bukan hanya pengabaian administratif; itu adalah pengabaian terang-terangan terhadap hukum lingkungan yang dirancang untuk melindungi lingkungan kita yang rapuh.
Intervensi Kementerian Lingkungan menggarisbawahi konsekuensi langsung dari tindakan EAL terhadap ekosistem lokal, khususnya banjir besar di area Puncak, yang banyak dihubungkan oleh penduduk dengan aktivitas pembangunan. Situasi ini mengajukan pertanyaan penting: bagaimana kita dapat memastikan bahwa pengembangan masa depan mematuhi praktik keberlanjutan yang benar-benar menghormati dan melestarikan lingkungan kita? Keluhan masyarakat bukan hanya kebisingan; mereka mewakili seruan kolektif untuk akuntabilitas dan pengingat atas dampak ekologis potensial dari pertumbuhan tanpa batas.
Evaluasi berkelanjutan Pemerintah Kabupaten Bogor terhadap izin EAL mencerminkan titik balik yang krusial. Saat kita mempertimbangkan kemungkinan pencabutan, kita harus memahami bahwa ini bukan hanya tentang menghukum bisnis tetapi tentang menegakkan standar yang menyeimbangkan pengembangan dan integritas lingkungan. Operasi masa depan EAL bergantung pada kemampuannya untuk merangkul standar lingkungan yang lebih ketat dan mungkin merevisi rencana pengembangannya. Perubahan ini diperlukan tidak hanya untuk mengurangi kerusakan ekologis lebih lanjut tetapi juga untuk memulihkan kepercayaan komunitas.
Mencapai kepatuhan regulasi bukan hanya tentang mengikuti aturan; ini tentang mengadopsi pola pikir yang mengutamakan praktik keberlanjutan di setiap langkah proses pengembangan. EAL memiliki kesempatan untuk mendefinisikan ulang dirinya sebagai pemimpin dalam pariwisata berkelanjutan, menjadi contoh bagi yang lain. Dengan menggabungkan desain ramah lingkungan, penggunaan lahan yang bertanggung jawab, dan keterlibatan komunitas dalam operasinya, EAL dapat mengubah narasinya dari pelanggaran menjadi kepeloporan.
Dalam dunia yang semakin sadar akan tantangan lingkungan, kebebasan kita untuk menikmati alam hadir dengan tanggung jawab untuk melindunginya. Perjalanan EAL dapat menjadi pelajaran penting bagi industri. Dengan menyelaraskan tujuannya dengan kepatuhan regulasi dan praktik keberlanjutan, kita dapat memastikan bahwa ruang bersama kita tetap hidup dan tangguh untuk generasi mendatang. Pada akhirnya, kita harus mendukung keseimbangan yang memungkinkan pengembangan sambil menjaga ekosistem yang mendukung kita semua.
Lingkungan
Eiger Adventure Land: Potensi Ekonomi vs. Keberlanjutan Lingkungan
Keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan di Eiger Adventure Land menimbulkan pertanyaan tentang masa depan pariwisata dan konservasi.

Di Eiger Adventure Land, kami melihat potensi pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan, dengan investasi sebesar IDR 800 miliar yang diharapkan akan meningkatkan pendapatan pariwisata dan kesempatan kerja. Namun, komitmen kami terhadap keberlanjutan terlihat jelas melalui jejak lahan yang minimal, inisiatif ekologis, dan kepatuhan terhadap regulasi lingkungan. Kami percaya bahwa keuntungan ekonomi tidak seharusnya mengorbankan kesehatan ekologis jangka panjang. Dengan memprioritaskan praktik berkelanjutan, kami bertujuan untuk menciptakan hubungan harmonis antara pembangunan dan konservasi. Temukan bagaimana keseimbangan ini terwujud.
Ketika kita mengeksplorasi persilangan antara potensi ekonomi dan keberlanjutan lingkungan, penting untuk mengakui keseimbangan halus yang dicoba dipertahankan oleh proyek seperti Eiger Adventure Land. Inisiatif ambisius ini, yang didukung oleh investasi sebesar IDR 800 miliar, bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor sambil mengutamakan konservasi ekologi. Dengan potensi untuk menarik arus besar turis domestik dan internasional, kita dapat mengantisipasi peningkatan pendapatan pariwisata regional, bersama dengan penciptaan lapangan kerja untuk komunitas lokal.
Namun, kita harus mempertimbangkan dengan cermat bagaimana pengembangan ini sejalan dengan praktik pariwisata berkelanjutan.
Eiger Adventure Land meliputi area yang luas, 325,89 hektar, namun perlu dicatat bahwa hanya 1,75% dari area tersebut yang ditunjuk untuk struktur bangunan. Jejak minimal ini menekankan komitmen untuk melestarikan ekosistem sekitar, terutama yang ada di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Dengan mempertahankan tingkat gangguan yang rendah, kita dapat menikmati manfaat pariwisata tanpa mengorbankan keindahan alami dan keanekaragaman hayati yang mendefinisikan wilayah ini.
Selain itu, proyek ini menggabungkan berbagai upaya konservasi ekologi yang penting untuk mengurangi dampak lingkungan yang biasanya dikaitkan dengan pariwisata. Misalnya, Eiger Adventure Land berencana untuk menanam pohon endemik dan melakukan inventarisasi keanekaragaman hayati. Inisiatif-inisiatif ini tidak hanya berkontribusi pada pelestarian flora dan fauna lokal tetapi juga meningkatkan pengalaman pengunjung secara keseluruhan, memungkinkan turis untuk terlibat secara bermakna dengan lingkungan alam.
Dengan mempromosikan konservasi ekologi bersama dengan pendapatan pariwisata, kita dapat mendorong model pengembangan yang menghormati dan merawat tanah.
Namun, penting untuk mengakui pengawasan dan tantangan regulasi yang dihadapi proyek ini. Kepatuhan terhadap hukum lingkungan sangat penting, karena peraturan ini akan membentuk masa depan pengembangan pariwisata di wilayah tersebut.
Kita harus tetap waspada dalam mengadvokasi praktik berkelanjutan yang mengutamakan kesehatan jangka panjang ekosistem kita daripada keuntungan ekonomi jangka pendek. Keseimbangan ini sangat penting untuk memastikan bahwa sumber daya alam kita dapat mendukung generasi mendatang.
Lingkungan
Kontroversi Izin Eiger Adventure Land: Kritik dari Aktivis Lingkungan
Di tengah meningkatnya kritik, izin Eiger Adventure Land menimbulkan pertanyaan mendesak tentang dampak lingkungan dan hak-hak komunitas yang membutuhkan perhatian segera.

Kami telah melihat banyak reaksi negatif terhadap izin Eiger Adventure Land, terutama dari aktivis lingkungan dan komunitas lokal. Kekhawatiran mereka tentang potensi kerusakan pada ekosistem rapuh di sekitar Gunung Gede Pangrango sangat meyakinkan. Banyak yang percaya bahwa kerangka hukum yang ada tidak dihormati secara memadai, dan seruan untuk pariwisata berkelanjutan hanya semakin meningkat. Saat pemerintah mengevaluasi situasi, protes tersebut menekankan kebutuhan mendesak untuk pengembangan yang bertanggung jawab. Masih banyak lagi yang perlu diungkap tentang implikasi dari kontroversi ini.
Saat kita menggali kontroversi izin Eiger Adventure Land, menjadi jelas bahwa ada pertanyaan penting mengenai legalitas dan dampak lingkungan dari proyek ambisius ini. Meliputi area seluas 253,66 hektar di kaki Gunung Gede Pangrango, Eiger Adventure Land menerima izin konstruksi utama dari Kementerian Kehutanan pada tahun 2019. Namun, sebagian besar lahan tersebut diklasifikasikan sebagai area hutan, yang langsung menimbulkan kekhawatiran tentang kepatuhan terhadap regulasi. Pemerintah lokal Bogor hanya mengeluarkan izin tambahan untuk 31 hektar, terutama untuk fasilitas pendukung seperti parkir dan pintu masuk. Jurisdiksi terbatas ini atas sebagian besar situs menimbulkan pertanyaan tentang transparansi proses perizinan.
Reaksi terhadap proyek ini tidaklah pasif. Aktivis dan anggota komunitas telah menyuarakan kekhawatiran mereka tentang dampak lingkungan dari pengembangan skala besar tersebut. Dengan keseimbangan ekologis area tersebut yang sudah tidak stabil, kemungkinan gangguan lebih lanjut terhadap ekosistem lokal tidak bisa diabaikan.
Pada tanggal 6 Maret 2025, pemerintah Jawa Barat mengambil tindakan tegas dengan menyegel Eiger Adventure Land, bersama dengan tiga situs wisata lainnya, karena kekhawatiran mengenai potensi pelanggaran peraturan penggunaan lahan. Langkah ini menyoroti kegelisahan yang meningkat di antara otoritas dan publik tentang keberlanjutan pengembangan wisata di wilayah Puncak.
Kritikus telah memfokuskan pada izin yang dikeluarkan oleh Menteri Siti Nurbaya, dengan mengklaim bahwa izin tersebut tidak memenuhi regulasi lingkungan yang cukup. Hal ini telah memicu gelombang aktivisme, dengan anggota komunitas berkumpul untuk menuntut pertanggungjawaban dan kepatuhan terhadap hukum. Tinjauan yang sedang berlangsung terhadap status izin Eiger Adventure Land mencerminkan kekhawatiran yang lebih luas tentang bagaimana pariwisata dapat berdampingan dengan pelestarian lingkungan.
Kita harus bertanya pada diri sendiri: Berapa biaya yang harus kita bayar untuk mengejar pertumbuhan ekonomi?
Sangat penting bagi kita untuk mempertimbangkan implikasi jangka panjang dari persetujuan proyek seperti Eiger Adventure Land. Keindahan alami wilayah Puncak bukan hanya latar belakang untuk komersial; itu adalah bagian integral dari warisan dan identitas kita.
Kita harus mendukung pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab, memastikan bahwa setiap pengembangan tidak hanya sesuai dengan hukum tetapi juga berkelanjutan secara ekologis. Saat kita menavigasi kontroversi ini, mari tetap waspada dan terlibat, menuntut para pemimpin kita untuk mengutamakan kesejahteraan planet kita daripada margin keuntungan. Bersama-sama, kita dapat memperjuangkan masa depan di mana kebebasan dan integritas lingkungan berjalan beriringan.
-
Bisnis1 hari ago
Tindakan Hukum yang Diambil untuk Tegas Menindak Perusahaan Tidak Jujur
-
Kriminalitas1 hari ago
Perusahaan Nakal Terungkap, Investigasi Mendalam Tentang Praktik Penipuan
-
Ekonomi1 hari ago
Dampak Penemuan 66 Perusahaan yang Berperilaku Buruk terhadap Harga dan Distribusi Minyakita
-
Politik1 hari ago
Reaksi Publik dan Pemerintah terhadap Penemuan Skandal Minyakita
-
Politik11 jam ago
Tanggapan Febri Diansyah Setelah Menghadapi Kritik karena Menjadi Pengacara Hasto
-
Ekonomi1 hari ago
Meningkatkan Transparansi, Solusi untuk Mencegah Kecurangan di Sektor Minyak
-
Pendidikan11 jam ago
Dasco Mendesak Pemerintah untuk Segera Mengangkat CASN dan PPPK